---Purwadi

Ketika saya masih PTP, pernah ditugaskan untuk menjadi pengajar K13, padahal kami (PTP) belum pernah mendapatkan pembekalan mengajar K13. Oleh koordinator PTP kami mengadakan pembekalan mandiri, dan yang menjadi pengajar yaitu Pak Gede Oka Subagya, dan Pak Totok Sugiarto. Dari keduanya kami mendapatkan teknik untuk mengajarkan K13, baik cara membuka kelas, cara menyampaikan materinya, cara memberikan tugas, cara-cara membuat kelompok, cara-cara permainan, dan lain sebagainya. Banyak sekali ilmu cara mengajar yang kami dapatkan dari beliau berdua. Pokoknya sangat berkesan dan bermanfaat sekali bagi kami, yang belum pernah mengajar. Dengan apa yang disampaikan Pak Gede dan Pak Totok, saya catat urutan-urutannya sebagai modal untuk tugas yang akan kami laksanakan.
Silahkan bapak ibu menyiapkan selembar kertas dan bolpoint. Kalau sudah, silahkan membuat lima tanda tangan. Nanti saya akan menebak karakter sifat-sifat dari bapak Ibu. Kemudian semua mengerjakan sesuai dengan instruksi Pak Totok waktu itu. Setelah semua selesai membuat lima tanda tangan, kemudian Pak Totok menginstruksikan kembali. Sekarang, silahkan bapak ibu membuat lima tanda tangan lagi, tetapi dengan menggunakan tangan kiri, atau tangan yang berbeda dari sebelumnya. Kelas jadi ramai, gemuruh, riuh. Namun semua mengerjakan apa yang disampaikan Pak Totok. Pak Totok melihat hasilnya satu persatu. Bagus….. kata Pak Totok.
Setelah meneliti hasil tanda tangan yang kami kerjakan, Pak Totok menuju ke papan tulis. Apa komentar dan kesan bapak ibu, setelah membuat tanda tangan dengan tangan kiri. Silahkan beri komentar, akan saya tuliskan di papan tulis ini. Kemudian pesertapun tunjuk jari dan berkomentar, Pak Totok menulis di papan tulis:
1. Kaku
2. Sulit
3. Susah
4. Pegel
5. Hasil jelek
6. Tidak memuaskan
7. Nyerah pak
8. Tidak seperti yang diharapkan
9. Parah pak
10. Hasil berbeda pak
Setelah menulis komentar peserta di papan Tulis, Pak Totok menjelaskan. Bapak ibu, mari kita lihat satu persatu komentar bapak ibu yang sudah saya tulis ini. Nomer 1 kaku, ini negatif atau positif? Negatif Pak, semua perserta menjawab. Kemudian nomor 2? Negatif pak. Dan ternyata Bapak Ibu, dari nomor satu sampai nomor sepuluh semua komen dan kesannya adalah Negatif, tidak ada yang komen positif. Inilah yang dirasakan oleh bapak ibu. Betul? Betul Pak, semua menjawab.
Bapak Ibu…. Pak Totok melanjutkan… biasanya bapak ibu menulis dengan tangan kanan, dan kemudian ganti menulis dengan tangan kiri, ternyata yang dirasakan oleh bapak ibu adalah hal-hal yang negatif. Ini biasa terjadi apabila ada suatu perubahan. Apapun itu perubahan, biasanya komentarnya negatif, apakah itu ada perubahan menteri, perubahan kebijakan, perubahan adat-istiadat, perubahan kurikulum, dan perubahan-perubahan lainnya. biasanya orang selalu berprasangka buruk. Mengapa tadi tidak ada yang berkomentar positif, misalnya sangat tertantang pak, berusaha lebih bagus pak. Itu bukti bahwa setiap ada perubahan, biasanya kita berprasangka buruk. Oleh karena itu Bapak Ibu, janganlah kita berprasangka buruk dahulu jika ada suatu perubahan, sebelum kita mengetahui maksud dari perubahan itu. Apapun perubahan itu, kita cari segi positifnya. Pasti ada.
Itulah kenanganku belajar dengan Pak Totok dan Pak Gede. Dan setiap saya ditugaskan untuk mengajar K13 dulu, selalu saya sampaikan kepada peserta tentang membuat tanda tangan dengan tangan kanan dan tangan kiri, dan hasilnya sama, komentarnya banyak yang negatif. Saat itu baru terjadi perubahan kurikulum menjadi Kurikulum 13.
Kita, kantor kita telah terjadi berubahan, perubahan nama dari PPPPTK-SB menjadi BBPPMPV-SB, apakah kita akan berprasangka buruk, atau berprasangka positif?
Pokoh,
Sabtu, 1 Agustus 2020