---Bambang Setyacipta
Gerakan sekolah menyenangkan sudah berjalan 4 tahun sejak di launching pertama kali tahun 2015, gerakan ini bertujuan untuk memberikan tekanan pada 4 hal yakni a) Belajar tanpa dipaksa (sisi akademik), b) Disiplin tanpa ditakut-takuti (karakter), c) Peduli dan menghargai tanpa syarat dan d) Berprestasi tanpa di tekan sehingga diharapkan anak menjadi bahagia dan produktif dalam kegiatan kesehariannya baik di sekolah, di rumah dan di lingkungannya. Dengan demikian memerlukan berbagai aktivitas yang merujuk kepada 4 hal di atas.
Bagaimana hal ini dapat terjadi:
1 ---Sebagai seorang guru harus mengetahui mengaktifkan kemampuan kognisi anak melalui berbagai aktivitas baik otak kiri maupun otak kanan caranya melalui berbagai aktivitas seperti pembelajaran berbasis riset misalnya seorang anak dituntut untuk melakukan sesuatu yang terkait dengan lingkungannya seperti pemanfaatan berbagai limbah digunakan yang terdekat dengannya styling form bisa dibuat untuk berbagai jenis permainan sederhana atau sebagai media belajar (membentuk angka, membentuk huruf, membentuk berbagai mainan yang sederhana, dll)
2. Menggerakkan motorik anak melalui berbagai aktivitas seperti menari, berolah raga, kegiatan di luar kelas (out bond). Hal semacam ini perlu dilakukan agar ada keseimbangan antara head, Heart dan Hand.
3. Melakukan aktivitas sosial baik di kelas maupun di luar kelas seperti pembelajaran circle time dimana anak bersama guru untuk saling berbagi masalah yang dihadapi baik masalah pribadi maupun masalah yang dihadapi temannya, dan juga membahas materi pembelajaran yang sedang dibahas saat itu atapun saat sebelumnya
4. Emosi, disini anak mengemukakan apa yang dirasakannya saat itu baik di rumah, di sekolah maupun di lingkungan dimana dia tinggal (curhat harian melalui kartu curhat, misal diganggu teman, dipinjam alat tulis tidak dikembalikan, atau didiamkan teman dll)
5. Ekologi, sebelum kita berbicara mulai dari makro sistem hingga mikro sistem, yang hendak dibangun dulu terdekat dengan anak adalah membuat lingkungan sekolah menjadi ramah anak, anak diperlakukan sebagai subyek yang diperhatikan benar kebutuhannya baik emosi, kognisi, maupun motoriknya sehingga anak merasakan bagaimana bermain seraya belajar dan tentu saja pembentukan sikap menjadi titik fokus gerakan ini.
Tiga (3) pendekatan yang dilakukan dalam menyelenggarakan gerakan sekolah yang menyenangkan:
1. Secara prinsip yang utama adalah bagaimana pelaku pendidikan utamanya guru yang harus mengubah paradigma berpikir terlebih dahulu sehingga ada kesamaan visi, misi, tujuan bersama semua stake holder sekolah (Dinas, Pengawas,Kepala Sekolah, Guru, Siswa). Guru merupakan penggerak utama (primary mover), dalam perubahan khususnya di dunia pendidikan. Peserta didik yang utamanya sebagai subyek diberikan kesempatan untuk saling berbagai dan merefleksi perilaku-perilaku yang baik (bukan semata-mata nilai menjadi tujuan utama, namun lebih pada perubahan sikap siswa)
2. Penciptaan ekosistem dari mulai Pusat (Kemdikbud), Kab/Kota (Dinas- Dinas), satuan pendidikan, lingkungan masayarakat dan keluarga harus sering sejalan dan seirama. Dalam sistem pembelajaran lebih diarahkan pada pembelajaran life skill, terkait dengan kehidupan anak sehari-hari seperti menyeterika, menata sprei saat bangun tidur, berkolaborasi dalam belajar, anak diberi kesempatan untuk menata kelas sehingga anak merasa betah untuk belajar dll.
3. Delivery System (pedagogi), berbasis riset dan langsung bersentuhan dengan kondisi riil problem pembelajaran seperti meneliti langsung pohon secara berkelompok, hasil ini selanjutnya dipaparkan di kelas dan berdiskusilah mereka dengan bimbingan guru.

Salah satu bukti bahwa anak mengalami perubahan dalam perkembangan karakter siswa, sehingga orang tua siswa puas dengan gerakan ini. Ayo mulailah belajar dari hal-hal yang sederhana dengan pendekatan kurikulum yang tidak biasa oleh para guru akan menyebabkan semua hal di atas menjadi nyata dan bukti yang tidak terbantahkan, bahwa Gerakan Sekolah Menyenangkan bisa dijadikan virus baik bagi pendidikan anak ke depan.