Saturday, July 4, 2020

WfH Series: Buku Elektronik



--Eko Santosa



Buku elektronik atau e-book beberapa tahun belakangan sangat populer. Hal ini mungkin dipicu karena kemudahannya untuk disebar dan diakses, serta tidak perlunya pencetakan. Dengan demikian produksi buku eletronik bagi sebuah lembaga bisa dikatakan lebih murah.  Bahkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyediakan buku elektronik gratis unduh untuk setiap mata pelajaran di setiap jenjang pendidikan. Di toko-toko buku online, ketersediaan buku elektronik pun menjadi pilihan jualan. Umumnya format yang digunakan adalah PDF.

Memang PDF adalah format umum yang paling mudah digunakan karena dalam setiap perangkat berbasis sistem operasi telah tersedia aplikasi pembacanya (pdf reader). Namun sesungguhnya banyak format buku elektronik yang ditawarkan. Semenjak PDF diinisiasi, maka format-format lain pun bermunculan baik terbundel dengan perangkat bacanya atau menjadi aplikasi lepas. DJVU merupakan format buku hasil pindai yang biasanya diperuntukkan bagi penggemar komik/manga. BbeB secara khusus digunakan  Sony untuk perangkat pembaca buku (ebook reader) mereka dengan format LRX dan LRF yang kemudian bertransformasi ke dalam format EPUB. Sewaktu Palm OS terkenal dan menjual perangkat genggamnya (handheld), mereka menyematkan pembaca buku dengan format PDB. Tidak mau kalah, PDA berbasis Windows juga mengadopsi Mobi Pocket Reader yang mampu membaca, menyimpan, dan mengelola format PDB, PRC, dan MOBI. Microsoft sendiri mengeluarkan aplikasi baca khusus dengan format buku LIT. Padahal sebelumnya sudah ada format CHM (umumnya digunakan untuk membuat panduan kegunaan yang disertakan dalam apilkasi) yang bisa dibaca di perangkat Windows tanpa perlu install aplikasi tambahan. Di sistem Android lama dikenal buku dengan format FB2. Amazon mengeluarkan perangkat baca khusus yang diberi nama Kindle untuk buku berformat AZW.

Selain itu masih ada buku elektronik yang berkarakter mirip dengan buku manual yang disebut flipbook di mana pembaca bisa membuka lembar demi lembar persis seperti membuka buku biasa. Format yang digunakan umumnya adalah EXE dan HTML. Di dalam buku model ini, beragam media bisa disertakan; teks, gambar, animasi, suara, dan audio-video. Belum lagi hadirnya audio book (buku dengar) yang juga bisa dicetak melalui file berformat DAISY. Intinya, buku elektronik banyak tersedia di pasaran beserta perangkat bacanya. Perusahan-perusahaan penerbitan buku besar tidak jarang ikut memproduksi alat pembaca buku yang mana di dalamnya sekaligus menawarkan buku-buku yang bisa diunduh dengan harga tertentu yang jauh lebih murah daripada buku biasa. Hal ini membuat buku elektronik semakin populer karena selain handy juga mungkin dianggap sebagai salah satu penanda modernitas.

Kepopuleran buku elektronik ini bagi sementara kalangan dikhawatirkan akan menggeser ekstistensi buku biasa. Namun ternyata dalam perkembangannya kelihatannya tidaklah demikian. Masih banyak orang yang menggemari buku biasa karena karakternya yang khas dan belum sepenuhnya tergantikan. Memang satu buku biasa bisa tebal dan terasa berat, namun pengalaman bolak-balik dari halaman satu ke halaman lain sangat tidak mungkin bisa diwakili oleh perangkat pembaca buku elektronik. Meskipun di dalam satu perangkat baca buku elektronik bisa menampung ribuan buku dan aktivitas pilih buku serta pencarian halaman juga mudah namun tetap belum bisa mengambilalih kenikmatan pindah atau buka-tutup halaman di buku biasa.

Bahkan di dalam perangkat baca buku elektronik terbaru berlayar sentuh, disediakan pena stylus yang mampu menambahkan catatan pada buku, menebalkan kata untuk dicari artinya dalam kamus yang sudah tertanam plus koneksi wifi yang memungkinkan untuk tersambung ke website, keasyikan baca buku biasa belum tergeser. Termasuk ketika CALIBRE hadir sebagai aplikasi (freeware) pengelola dan pembaca buku elektronik format apapun dan bisa tersambung langsung dengan perangkat baca untuk konversi dan tukar menukar file, keberadaan buku biasa masih belum tergantikan.

Ada hal tertentu yang memang tidak bisa dipindahkan dari buku biasa ke dalam buku elektronik beserta perangkat bacanya, yaitu kenikmatan baca. Mungkin perangkat baca buku elektronik mangkus dan sangkil untuk digunakan dalam waktu atau kesempatan tertentu misalnya untuk mencari referensi tertentu atau digunakan ketika dalam perjalanan sehingga tidak perlu membawa banyak buku. Namun meskipun begitu mungkin ada sebagian orang yang lebih memilih buku elektronik daripada buku biasa dengan segala pertimbangan. Akan tetapi pilihan ini tidak kemudian menandakan sebagian orang tersebut lebih modern dari yang lain, karena yang menjadi penting dalam hal ini adalah aktivitas membaca buku itu sendiri bukan perangkat atau wujud bendanya. (*)

ekoompong
Domas, 24 Juni 20

7 comments:

  1. Terima kasih. Saya jadi tahu format-format e-book yang ternyata banyak sekali saat ini, selama ini yang saya tahu hanyalah yang umum, yaitu pdf. Ya, e-book atau buku cetak keduanya punya kelebihan dan kekurangannya sendiri2 dari sisi penggunaannya, tergantung kapan dan di mana keduanya kita perlukan untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan membaca kita. Kalo memilih, saya memang akan lebih memilih yang cetak (buku biasa)...dengan berbagai alasan, hehehe...

    ReplyDelete
  2. Sangat manfaat untuk meningkatkan wawasan.
    Siiip....

    ReplyDelete