Tuesday, July 7, 2020

WfH Series: Sayang Jogyaku


---Dwi Yunanto


Yogyakarta memang istimewa, semoga tetep istimewa dan aman nyaman terutama saat pandemi begini.

Jogya saat pandemi covid 19 ini saya lihat termasuk tertib penduduknya, di jalanan baik pejalan kaki maupun berkendara semua memakai masker. Apalagi di tempat publik seperti mall dan pasar. Jika ada yang tidak memakai sedikit sekali dibandingkan yang memakai berarti protokol kesehatan tetap diindahkan. Cuci tangan, kenakan masker, dan jaga jarak diberlakukan.

Pasar-pasar dan mall pun walau tetap buka tetapi pengunjungnya masih relatif sangat sedikit. Mereka hanya akan keluar jika perlu saja seperti untuk bekerja, belanja, ibadah, dan olahraga.

Karantina kampung menurut saya juga merupakan salah satu faktor keberhasilan DIY menurunkan jumlah positif karena dengan dikarantina, penduduk akan mengurangi mobilitasnya sehingga hanya akan keluar jika penting saja dan orang luarpun akan sedikit kesulitan untuk mengunjungi kampung yang dikarantina.

Beberapa hari ini Jogya meningkat lagi kasus positif covidnya, hampir semua merupakan imported case, orang luar DIY masuk ke Jogja atau orang DIY berhubungan dengan positif di luar DIY.

Sedih rasanya beberapa teman saudara dari luar kota yang menyepelekan hal ini. Terutama tentang protokol kesehatan pencegahan korona. Masih ada juga teman dari luar kota yang berkunjung ke rumah tanpa menggunakan masker. Malahan kemudian bercerita tentang teori konspirasi tentang covid yang sebenarnya bukan ahlinya.

Padahal kami di Jogja ini mungkin juga daerah lain berpendapat ini wabah yang harus dihindari oleh siapapun dengan disiplin tinggi.

Jadi agak gimana gitu dengan penjelasan mereka yang bla bla...dan terkesan tidak menghargai kami sebagai tuan rumah yang menerima tamu dengan jaga jarak dan bermasker.

Hidup memang pilihan, masing-masing orang bisa hidup dengan cara masing-masing sesuai keyakinannya, tetapi tolong hargai kami yang berusaha menjaga diri dan menjaga sesama.

Suasana jalanan di kota Yogya dan di Pasar Beringharjo. Di Pasar Beringharjo terlihat tertib, semua pedagang dan pembeli bermasker termasuk mbok-mbok yang menawarkan jasa pembawa barang. Hebat ya.. Jalan lorong lorong di Beringharjo sekarang tidak boleh untuk berjualan jika ada yang ngeyel kata teman pedagang disana., barang barangnya akan digaruk atau ambil paksa oleh petugas pasar. Selain lorong yang sudah bersih dan lengang, sekarang diatur juga arah jalannya...ada petunjuk panah arah jalannya dan petunjuk protokol kesehatannya. Mantap pokoknya....Insya Alloh siap untuk new normal dengan disiplin yang tinggi.




Kita berkeinginan untuk dapat menciptakan kondisi jogya yang aman, nyaman dan bersahabat tetap menerapkan protokol kesehatan.


Catatan di pasar Beringharjo, 5 Juli 2020

4 comments: