--Eko Santosa
Hunt for The
Wilderpeople
adalah film petualangan komedi produksi tahun 2016 yang disutradarai oleh Taika
Waititi. Film ini berkisah tentang Ricky Baker, seorang anak yang ditinggalkan
orang tuanya sejak kecil dan dititipkan di panti asuhan. Ricky dianggap sebagai
anak nakal – selalu pergi dan berkeliaran di jalan - sehingga sering berganti
orang tua asuh. Pada bagian permulaan cerita, Ricky akhirnya menjadi anak asuh
sepasang suami istri yang hidup di pinggir hutan. Di keluarga ini, ia menemukan
kecocokan – terutama pada ibu angkatnya - karena petualangan yang ia inginkan
dapat terlaksana. Namun naas, Ibu angkatnya meninggal tiba-tiba sementara Ayah
angkatnya tidak bisa memberikan jaminan pengasuhan. Aturan panti asuhan
mengharuskan Ricky kembali ke panti karena penjaminnya adalah Ibu angkat yang
telah meninggal itu. Di dalam kekacauan perasaan karena tak mau kembali ke
panti, Ricky nekat pergi ke hutan.
Dengan rencana matang, ia menyiapkan
segala perbekalan, utamanya adalah perbekalan makan. Tas punggungnya dipenuhi
makanan yang menurut perkiraannya bisa untuk bertahan beberapa hari sampai ia
bisa mandiri hidup di hutan. Tidak lupa ia membawa senjata untuk berburu. Namun
perkiraan Rikcy meleset jauh. Bukan persoalan kerasnya medan di hutan serta
sulitnya berburu, melainkan perbekalan makan yang ia bawa satu tas penuh itu
ternyata habis dalam beberapa jam saja. Menyadari kondisi ini Ricky mulai bingung,
resah, dan cenderung panik. Ia tidak tahu lagi apa yang mesti diperbuat karena
persediaan makan habis begitu cepat. Petualangan yang ia harapkan menjadi buyar
seketika dan berubah menjadi keadaan baru tak terduga.
Persediaan makanan seperti yang
dipersiapkan oleh Ricky menjadi penting sekarang ini sehubungan dengan adanya
pandemi Covid-19 sehingga setiap orang mesti berdiam diri di rumah dalam kurun
waktu tertentu. Namun apa yang terjadi dengan Ricky juga bisa menimpa banyak
orang di mana jumlah persediaan makan yang diperkirakan cukup ternyata habis
hanya dalam sehari dua hari. Mungkin orang akan mengira bahwa hal itu terjadi
karena salah perkiraan jumlah persediaan. Namun sejatinya bukan soal jumlah dan
jenis makanan tersedia melainkan kebiasaan mengelola makanan.
Persis seperti Ricky, akibat pengelolaan
yang tak baik, maka persediaan makanan habis dengan cepat. Soal pengelolaan
persediaan makan ini memang bukan perkara mudah karena menyangkut budaya seseorang
atau keluarga. Banyak keluarga di Indonesia memiliki budaya belanja hari ini
untuk dimasak hari ini, dan habis hari ini juga. Selain itu ada banyak keluarga
yang mengandalkan kebutuhan makan sehari-hari melalui warung makan, jajan atau
di bawa pulang. Mungkin hanya keluarga yang hidup di kota besar atau kalangan
tertentu yang memiliki budaya belanja mingguan bahkan bulanan. Bisa dibayangkan
betapa repotnya mengelola persediaan makanan yang banyak dalam satu kali waktu
sementara kemampuan untuk mengelola tidak dimiliki. Bisa jadi apa yang dialami
Ricky Baker ini akan terjadi.
Oleh karena itu, pengelolaan persediaan
makanan juga memerlukan kebijakan terutama kesadaran untuk tertib diri. Tidak
kemudian makan apa saja yang tersedia mumpung ada atau kewalahan mengolah semua
yang ada. Kesadaran tertib diri ini mesti dimiliki dengan pemahaman bahwa
jumlah persediaan yang ada diperuntukkan dalam kurun waktu tertentu. Bagi yang
biasa memasak harian atau memiliki budaya jajan akan sangat sulit. Akan tetapi
tertib diri ini sifatnya harus karena sedang berada dalam situasi bencana di
mana tidak semua penyedia bahan makan atau makanan jadi buka seperti biasanya.
Belum lagi ketika nanti pada akhinrya semua warung, pasar, toko dan semua lapak
penyedia makanan dan bahan makan tutup. Oleh karena itu, pengelolaan persediaan
makanan juga menjadi bagian pokok dari penanganan bencana. Karena tanpa
tersedianya makanan dalam situasi bencana adalah bencana tersendiri. (**)
Rumah, 300320
Bener, konteksstual; apik iki. Sesuatu yang dulu blm terpikirkan...
ReplyDeleteTermasuk oleh negara, UU ada tapi aturan operasional belum ada
DeleteTernyata segala sesuatu memang membutuhkan perencanaan dan penanganan yang cermat, agar tidak menimbulkan permasalahan baru.
ReplyDeleteMulo saiki kulkase wajib dikebaki.
Sinambi hawane memangan dijaga
DeleteSetuju. Manajemen pengelolaan persediaan makanan menjadi mata pelajaran penting yang saya pelajari selama masa BdR ini ... dan saya suka mempelajarinya dari hari ke hari...
ReplyDeleteJebulane penting banget.
DeletePenting banget, mas. Saiki praktik langsung, jd sekaligus dipelajari, hehehe...
Delete