---F. Dhanang Guritno

Ditengah dunia sedang menghadapi pandemi virus corona saat ini, ada beberapa hal yang jika dilihat sekilas tampak lucu tetapi sebenarnya memprihatinkan. Seperti apa yang terdapat pada ungkapan di atas yakni ”Corona bukan hanya menyerang organ tubuh tapi juga organ tunggal sak penyanyine, sak sing nyoting, sak emsine, sak sing bayar”. Ungkapan yang dikemas dalam format gambar atau jpeg itu akhir-akhir ini viral di beberapa grup WA (WhatsApp). Gambar itu hanya salah satu dari banyak gambar senada.
Selain itu pada media sosial yang sama, viral juga video pendek yang menceritakan sebuah sindiran. Video itu bercerita seseorang yang sedang mencari rumput tetapi wadah yang dibawanya dengan sepeda motor bukan keranjang, melainkan tas keyboard (organ). Inti video itu menceritakan pencari rumput yang sebenarnya seorang pemain solo organ banting stir menjadi peternak kambing karena sedang tidak laku dan sekarang terpaksa harus mencari rumput untuk kasih makan ternaknya.
Lucu dan menghibur memang jika kita hanya melihat sekilas. Tetapi jika kita renungkan lebih jauh setidaknya menurut pikiran saya, betapa menyedihkan dampak wabah corona ini bagi mereka para pekerja seni seperti itu (dalam hal ini entertainer/pemain organ tunggal dan pekerja seni di sekitarnya sebagai contoh). Mereka adalah pekerja sektor informal yang penghasilannya tidak tetap. Penghasilan mereka tidak bisa didapat setiap hari, serta tidak menentu kadang besar kadang kecil. Bisa dapat banyak tetapi bisa juga tidak dapat apa-apa dalam sehari, sangat tergantung pada pasar yang membutuhkan jasanya. Mereka menggantungkan hidupnya dari dunia hiburan. Sungguh kondisi saat ini sedang paceklik bagi mereka. Betapa tidak bulan-bulan sebelumnya mereka bisa mengais rejeki dari orang punya hajat mungkin seminggu sekali, dua kali atau bahkan lebih, sekarang beberapa order mereka terpaksa ditunda atau bahkan dibatalkan.
Bagi mereka yang berprofesi semacam itu (entertainer) sebagai pekerjaan sampingan mungkin tidak akan begitu terasa karena pekerjaan utamanya masih berjalan dan menghasilkan. Kelompok ini mungkin merasa tidak begitu terdampak. Tetapi akan sangat berbeda kondisinya bagi yang satu-satunya pekerjaan hanyalah entertainer misalnya pemain solo organ tersebut. Kebutuhan hidup harus dipenuhi sementara tidak pernah ada pemasukan.
Tulisan ini hanyalah perenungan dari pikiran saya. Mungkin tidak akan ada gunanya tetapi setidaknya saya mengajak berfikir kembali bagi teman-teman pekerja seni, utamanya pertunjukan hiburan (barangkali diantara kita menjalankan juga pekerjaan semacam itu). Kita patut bersyukur bahwa nasib kita masih lebih baik hanya kena imbas Work from Home dan kita masih punya penghasilan. Marilah kita terus berdoa semoga badai ini segera berlalu dan dunia hiburan seni bisa bangkit lagi, sehingga mereka yang secara langsung maupun tidak langsung terdampak wabah virus corona ini bisa kembali menjalankan aktifitas profesinya dengan baik seperti sedia kala. Amien…
mBantul, 1 April 2020
F. Dhanang Guritno
Paling tidak dpt meneguhkan kita utk rela dipotong penghasilan kita agar bisa berbagi dg yg terkena dampak spt dlm ilustrasi di atas☝️
ReplyDeleteSiap mb Irene....
DeleteHaha... Josss. Judulnya lucu. Isinya sesuai kenyataan saat ini.
ReplyDeleteinspirasine nemu ten WA grup mas
DeleteSip, mas Dhanang ... menunjukkan bhw lingkungan atau apapun di sekitar kita menyediakan "natural data" yang menghasilkan tulisan mas Dhanang ini....
DeleteTerimakasih mas Rohmad sudah mem-publish tulisan saya ini.
ReplyDeleteHik..hiks.... Job ku ya batal 2 mas...
ReplyDeletePresis mas...okeh kancane....
DeletePerppu sudah diteken, harapannya pemenuhan kebutuhan dasar itu gek ndang isa diuwujudke.
ReplyDeletesemoga...
DeleteTuuulllll
DeleteSemoga....
ReplyDeleteYang ditulis mas Dhanang ini aktual.
ReplyDeleteSudah sepuluh hari ini seorang kenalan saya, pengelola dan pekerja seni di sektor informal, mengontak saya berkali-kali, curhat tentang kesulitannya memenuhi kebutuhan dasar yang biasanya didapat dari pendapatan harian ... sedih dan trenyuh rasanya, begitu banyak di sekitar kita yang mengalami hal seperti ini...
Iya mbak Rin betul skl berhubung saya pelaku entertainment juga,saya bisa melihat begitu banyak teman2 saya entertainer yg incomenya mengandalkan job, namun job itu kini gak pernah ada sebagai akibat wabah virus Corona.
DeleteIya, pasti sangat banyak teman2 mas Dhanang di dunia entertainment yg mas Dhanang tau pasti mengalami hal ini... teman saya itu yang satu pengelola tempat nyanyi, trus player2nya main di sana berjadwal setiap minggu, menjadi penghasilan mingguan. Ketika tempat nyanyi ini harus tutup krn sepi pengunjung dan mematuhi himbauan social dan physical distancing, otomatis para playernya juga harus berhenti bekerja krn pengelolanya gak sanggup membayari dg gak adanya pengunjung... kasihan dan sedih sekali...
DeleteMenggugah rasa empati....
ReplyDelete