Wednesday, April 15, 2020

WfH Series: SEKILAS INFO PENGALAMAN WFH


---Winarto

Pada minggu ke 3 WFH saya berencana berbagi kepada tetangga yang sudah tidak bekerja. Biasanya saya berbagi menjelang hari raya Idul Fitri, tetapi karena melihat situasi di sekitar yang membutuhkan saya percepat. Saat itu juga saya beli telur, minyak goreng, mie instan, roti tidak ada kendala. Begitu mau membeli gula saya kaget karena harga mencapai Rp. 21.000,- perkilo. Saya gak pikir panjang begitu ada barang saya mencoba mengambil 5 kg. Alangkah kaget saya begitu ditegur karena aturannya pada saat ini pembelian gula di batasi maksimal 2 kg. Saya mengalah karena dikira akan menimbun sembako. Dalam perjalanan pulang saya mampir ke Alfamart. Saya bertanya berapa harga gula pasir di jawab harga normal pak Rp. 12.500 per kilogram. Tetapi maaf pak barang kosong, adanya nanti malam . kemudian saya pulang. Sebelum jam 10.00 saya sudah nunggu di depan Alfamart untuk membeli gula karena memang bukanya jam 10.00. Begitu buka saya langsung menanyakan apakah ada gula ? di jawab ada pak. Dengan semangat 45 saya mengambil 5 kg. Tiba giliran bayar kasir bilang bahwa hanya boleh beli 1 kg setiap orang. Ya pa boleh buat akhirnya saya membeli 1 kg. Kemudian bertanya ke Indomart, ternyata sama peraturannya. Untuk memenuhi kekurangan terpaksa saya keliling Alfamart dan Indomart untuk beakhirnya jam 22.00 sudah lengkap rencana barang yang akan saya bagi.

Keesokan harinya dengan antusias saya kemas barang-barang itu dalam tas kresek putih. Setelah saya rasa cukup tinggal tunggu waktu untuk mengatar ke tetangga. Begitu saya antar door to door saya merasa terharu karena semua tersenyum sambil mendoakan saya semoga sehat dan banyak rejeki. Saya menjawab sekedarnya “ maaf pak bu isinya cuma mie instans. (sekedar basa basi).

Gambaran suasana setiap rumah itu saya gambarkan dalam bentuk puisi di bawah ini.

SENYUM

Seulas senyum, memperkaya untuk yang menerima

Tanpa mempermiskin yang memberi ...

Ia berlangsung cuma sekilas,

Namun kenangan tentangnya terkadang membekas abadi.

Tak ada seorangpun yang demikian kaya atau hebat sehingga tak lagi membutuhkan senyuman.

Dan tak ada seorangpun yang begitu miskin, karena dia bisa diperkaya olehnya..

Seulas senyum bisa membawa suasana istirahat pada mereka yang penat..

Suasana ceria pada mereka yang gundah gulana, secercah mentari pada mereka yang hatinya kelam.

Senyuman juga obat penawar alami yang paling manjur buat membuka masalah yang menjerat..

Namun, senyuman tak bisa dibeli, diminta, dipinjam, atau dicuri.

Sebab ia tak berguna bagi siapapun juga sebelum ia terlukis tulus di bibir si empunya.

Jika ada orang yang terlalu letih untuk tersenyum... berilah dia senyuman.

Sebab orang yang paling membutuhkan senyuman adalah dia yang tidak memilikinya lagi.




Clayden 15 April 2020

Salam senyum persahatan: Winarto.

Catatan:

Maaf teman-teman saya tidak berniat pamer, memang saya setiap menjelang lebaran selalu berbagi, walaupun hanya 10-12 kepala keluarga.

8 comments:

  1. Tulisane apik isine ya apik, sip!!

    ReplyDelete
  2. Wah...sebuah penghayatan atas pengalaman nyata, yang melahirkan juga sebuah puisi sebagai manifestasi work from heart...
    Salut dan teruskan yang berikutnya ya mas Win.

    ReplyDelete
  3. Sharing pengalaman yg baik mas Win, Aja lali umbah-umbah sambil senyum....he he he.....

    ReplyDelete
  4. Sharing pengalaman yg baik mas Win, Aja lali umbah-umbah sambil senyum....he he he.....

    ReplyDelete
  5. Terharu Pak, atas perjuangannya mengumpulkan sembako. Semoga berkah. Aamiin

    ReplyDelete