Thursday, February 14, 2019

HIDUP ITU PENUH WARNA


---Cahya Yuana

[seri Workshop Menulis Bebas]

Hidup itu penuh warna, baik itu hidup sebagai pribadi maupun hidup dalam konteks bermasyarakat. Sebagai pribadi hidup manusia juga sangat dinamis. Sedih, gembira, marah, jengkel pasti pernah mendera setiap makhluk yang bernama manusia. Pada suatu pagi tawa canda bisa jadi masih menghiasi hidup kita, tapi sangat mungkin sore harinya tawa dan canda sudah berubah menjadi duka. Penyebab dari itu semua juga warna-warni. Ada orang orang yang merasa gembira karena mendapat hadiah mobil mewah, tapi bisa jadi ada orang yang gembira hanya karena mendapatkan secangkir kopi panas secara gratis. Ada juga orang yang sangat sedih karena baru saja kehilangan kucing kesayangngannya. Tapi bisa jadi ada orang yang biasa saja saat kehilangan binatang peliharaannya.

Hidup dalam konteks bermasyarakat juga semakin ragam warnanya. Masyarakat adalah kumpulan dari manusia-manusia yang membuat kesepakatan bersama. Setiap manusia mempunyai pikiran dan kehendak yang berbeda. Saat manusia berkumpul maka akan timbul kesepekatan yang mengikat perbedaan tersebut. Karena anggota masyarakat saling berbeda, maka kesepakatan antar masyrakat juga berbeda. Kesepakatan yang berbeda ini yang membentuk budaya yang berbeda. Perbedaan itu bisa terletak pada perbedaan bahasa maupun adat istiadatnya.

Hidup itu saya ibaratkan sebuah tali. Kondisi sebuah tali kadang berbeda. Ada tali yang lurus sehingga mudah digunakan. Akan tetapi tidak jarang kita temukan tali dalam kondisi bundet yang tidak diketahui mana ujungnya. Tali yang lurus saya ibaratkan seperti manusia yang sedang tidak ada masalah. Dunia seakan tidak ada masalah. Sebaliknya tali yang bundet saya ibaratkan manusia yang sedang punya masalah. Masalah pun sangat berbeda. Ada tali yang sangat bundet, tapi kadang ada tali yang bundetnya biasa saja sehingga mudah diurai.

Sebuah tali juga penuh warna. Kadang kita mempunyai tali yang berwarna merah, biru atau hijau. Warna tali ini ibarat warna sebuah masayarakat. Tali mana yang lebih baik, yang merah atau yang biru. Secara bahan bisa jadi sebuah tali dibuat dari bahan yang sama, akan tetapi selera warna yang berbeda akan menjadikan pilihan yang berbeda. Orang yang suka pada warna merah akan mengatakan tali yang bagus adalah merah. Berbeda bila orang itu menyukai warna biru maka dia akan mengatakan tali yang berwarna biru adalah tali yang baik.

Karena hidup penuh warna maka mari kita nikmati hidup yang penuh warna ini. Hadapi hidup dengan biasa. Saat gembira jangan gembira berlebihan, saat sedih jangan sedih berlebihan. Karena hidup penuh warna jangan mudah kita mengatakan tidak baik untuk hal yang berbeda dengan kita. Karena bisa jadi perbedaan itu pada hakikatnya hanya seperti perbedaan warna sebuah tali.

2 comments:

  1. Tahukah mas Cahyo, bahwa saya gembira hari ini salah satunya adalah karena dari delapan belas teman yang bergabung di seri workshop menulis bebas, empat belas di antaranya mengolah pikirannya dan memproduksi tulisannya... Terimakasih!

    ReplyDelete
  2. Garis, noktah, warna dapat diubah ke dalam tulisan indah

    ReplyDelete