Thursday, February 14, 2019
Workshop Menulis Bebas
---Eko Ompong
[seri Workshop Menulis Bebas]
Menulis pada hakekatnya adalah bercerita. Orang seringkali terjebak untuk menjelaskan, menerangkan, atau memberitahukan hal-hal yang pasti kebenarannya sebelum menulis. Inilah yang menjadi hambatan karena belum menulis sudah dibayang-bayangi kualitas tulisan yang akan dibuat. Sementara itu dengan pendekatan cerita di mana seseorang menulis sebagaimana halnya bercerita semua hal terkait dengan menjelaskan, menerangkan, dan memberitahukan itu akan hadir secara otomatis. Atas dasar pikiran inilah workshop menulis bebas diadakan di Studio Teater pada hari Kamis 14 Februari 2019 dari jam 09 pagi sampai dengan 11.30 siang.
Menulis semestinya membebaskan bukan justru mengekang kebebasan. Untuk itu, bengkel kerja menulis ini dimulai dengan tulisan tak terformat. Sebagaimana halnya tata bahasa, format akan terbangun dengan sendirinya ketika menulis telah membiasa. Ada 7 langkah atau tugas yang mesti diselesaikan peserta. Tugas ini harus semua dituliskan dalam arti sesungguhnya dan tidak diperkenankan untuk diketik. Pertama adalah menuliskan apa saja yang melintas dalam pikiran selama mendengarkan sebuah lagi yang dimainkan. Setelah sebaran kata, kalimat, interjeksi atau bunyi dituliskan barulah disusun menjadi untaian kalimat lengkap dan logis. Kedua adalah menuliskan impresi berdasarkan sajian gambar. Sama seperti langkah pertama di mana semua impresi hasil observasi atas gambar ditulisan tanpa memperdulikan tata aturan penulisan. Baru setelahnya tulisan acak tersebut disusun secara lengkap dan logis.
Ketiga, peserta menuliskan pengalaman yang pernah dilakukan atau cerita rekaan berdasarkan lagu yang diperdengarkan. Keempat, peserta menuliskan kisah berdasar gambar wajah seseorang. Kelima, peserta menuliskan kelanjutkan paragraf sebuah cerita. Keenam, peserta menuliskan cerita sebelum paragraf terakhir dari cerita tersebut. Ketujuh, peserta menuliskan awal dan akhir cerita dari penggal cerita yang disampaikan. Semua tahapan ini dilakukan dalam skala waktu setiap tahap maksimal 5 menit. Akhirnya dari 7 tulisan yang telah dibuat peserta diminta untuk memilih salah satu yang akan ditulis ulang secara lengkap baik dalam format puisi, cerita atau lainnya. Pada tahan ini peserta bisa mengoreksi dan mengembangkan tulisan yang digunakan sebagai pijakan.
Workshop dihadiri lumayan banyak peserta yaitu Marsudi, Suratmi Ekakapti, Win Hastari, Rohmat, Aristono, Digna, Trie Suerni, Cahyo, Purwadi, Widarwati, Heru, Bambang Setyacipta, Sri Herlina, Fajar Prasudi, Muji Rahayu, dan 2 orang mahasiswa Tasha dari Malaysia dan Winda dari Yogyakarta. Sip!!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Tidak ada yang lebih membuat hati saya bahagia pada hari ini selain hadirnya 17 teman-teman sebagai respon undangan seri workshop menulis bebas yang kami posting kemarin siang. Dan kehadiran teman-teman selama 2.5 jam itu menghasilkan aneka tulisan bebas yang dimuat di blog bersama ini. Lanjutkan, teman-teman!
ReplyDeleteSecara khusus, many thanks buat mas Eko & mas Rohmat, untuk dukungan kolaboratifnya pada kegiatan ini.
ReplyDelete