In memoriam: RY
Ketika sebuah
Jumat pagi bulan September
mengirimkan
anginnya di sela guguran bisik iba,
siapakah yang
dapat menunda pastinya perjalananmu
di balik
bongkahan terlanjurnya banyak peristiwa?
Semua terkubur
dalam gundukan lengkung tanda tanya.
Di angkasa
awan menggelantung putih menguapkan
panasnya bumi
yang tak tertahan atas segala bentuk kedukaan,
kegundahan,
kegelisahan, kepasrahan yang merambat.
Tubuhmu
membujur sunyi dalam bayangan yang tak lagi
sempat meluapkan
cerita yang berdiam dalam hatimu.
Oh betapa
banyak yang harus kau rajut dalam kegaduhan.
Tahun-tahun
yang berlalu, benang-benang yang kau urai.
Selesailah
sudah, selesailah semua, setidaknya untukmu.
Bawalah seikat
bunga doa yang kubisikkan perlahan.
Dalam diammu
kini, kuharap pembebasan dapat kau genggam.
tak ada yang hilang dalam hidup bagi pelaku hidup sungguh, karena energi itu abadi
ReplyDeleteFilosofos, benar adanya.
ReplyDeleteEnergi abadi menenangkan rasa kehilangan itu.